Ayu tenan rekkkkkkkkkkkk...!

Jangan memuji kecantikan pelangi
Tapi pujilah Allah
Yang menciptakan Langit & Bumi
Jangan percaya
Denga kata-kata bijakku
Tapi percayalah Firman Allah yang Maha Benar
Jangan masukkan namaku di hatimu
Tapi masukkan nama Allah
Hingga hatimu tenang
Jangan sedih jika cintamu di dustakan
Tapi sedihlah jika engkau dustakan Allah
Jangan pula engkau minta cinta kepada penyair
Tapi mintalah kepada Allah
yg memiliki cinta yg kekal dan sejati
Saat-saat terindah dalam hidupku adalah saat berada di dekatmu, sang pemilik wajah bersinar smg kebahagiaan selalu menyertaimu
Smakin dalam relung sakit yg kaubuat dihatiku, smakin dlm rasa sayangku padamu, waktu trus berlalu tapi kau masih tetap dihatiku
Cinta datang dan pergi, sampai kpnpun itik takkan jadi angsa, sampai kapanpun cinta tak mungkin dipaksa, mungkin sudah saatnya cinta itu pergi, sampai jumpa di alam baka
Meski bibir tak mampu berucap
Meski mulut tak mampu berkata
Namun bulan dan bintang telah pahami
Betapa tulus cinta ini untukmu
Jika rindu ini menjenuh kanmu
Jika sayang ini menyakit kanmu
Jika cinta ini membuatmu menjauh
Aku rela engkau membenci cintaku
Bukannya hati ini tak sakit
Bukannya hati ini tak hancur
Bukannya hati ini tak perih
Hanya kepasrahan yang mengiringi
Terimakasih cintaku
Untuk kenangan yang pernah kau beri
Satu ikrar untukmu
Tak akan kumencari pengganti
kulabur sketsa kisah yang sempurna mencinta dalam satu kecukupan saja menerima dengan keadaanmu yang sederhana... tanpa cerca aku melaluinya bahagiaku yang kurasa adalah terindah kini lebur.. terkubur pada persinggahan hati yang tersakiti ada dia di antara kita akankah kau menyadarinya.. antara dia, aku dan kamu.. hanya bisa saling bisu aku yang tlah buta karenamu mengacuhkan bahwa kamu bukan untukmu maaf untuk kekasihmu.. karena aku juga mencintaimu.. salam cinta dalam damai | Puisi cinta dari riko |
Puisi cinta dari riko andreanto | |
q tau kau begitu mencintaiku bahkan melebihi dirimu sendiri namun salah kah q yang tak mampu mencintaimu sebesar cinta yang kau berikan pda ku??... Q sadari tlah banyak hari yang ku lewati bersamamu namun q tetap tak mampu jujur pada mu dan mungkin hanya lewat beberapa baris puisi q mampu berkata"MAAF KU MENDUAKAN MU" |
Bunda…
Langkah demi langkah engkau torehkan,
hembus demi hembus nafas yang kau usapkan,
hanya demi sejiwa kasih sayang untuk buah hatimu.
Bunda…
Basuh peluh tak lagi kau hiraukan,
meski peluh membungkus ragamu,
hanya demi sejiwa cinta untuk anakmu.
Bunda…
Lelah yang kau rasakan berubah kekuatan,
peluh yang kau hasilkan berubah cinta,
hingga lelah dan peluh kau anggap kekuatan cinta,
kekuatan cinta dari dan untuk buah hatimu.
Bunda…
Engkau makhluk penuh kekuatan cinta,
engkau makhluk penuh kasih sayang,
segala budimu tak sebanding dengan apa yang kuberikan,
Bunda…
tetaplah berada di sisi ragaku…
Masukan ini dipos pada Desember 13, 2008 9:47 am dan disimpan pada Uncategorized . Anda dapat mengikuti semua aliran respons RSS 2.0 dari masukan ini Anda dapat memberikan tanggapan, atau trackback dari situs anda.
(untuk kawan-kawan Inspicio) SEJENAK TERLINTAS dalam benak saya untuk menuliskan sebuah catatan resmi akhir tahun. Tetapi, mendadak kesibukan dan “kebingungan” menggerogoti kesadaran refleksif saya. Maka, lahirlah catatan-catatan singkat, bahkan bisa dibilang ‘selintas’ ini yang bisa saya sodorkan kepada teman-teman sekalian.
Kekuatan Cinta
SIAPA yang mampu menolak bila sekarang kita semua telah terlibat dalam cinta segitiga. Saya (Anda) – Inspicio – Kehidupan Kita Sendiri. Mana yang dominan? Tentu saya dan Anda yang lebih tahu. Pada kenyataannya, inspicio hadir menjadi oase atau alternatif percintaan kita. Jadi, mau tidak mau, inspicio telah hadir menjadi bagian dari cinta segitiga kita.
Meski begitu, inspicio cukup menguras energi (bagi yang memikirkannya dengan sungguh). Bahkan, inspicio kerapkali mencuri waktu kita, menyelinap di antara kesibukan-kesibukan kita. Hingga pada akhirnya, inspicio nyaris kita kutuk sebagai “sampah” yang tidak memberi daya guna. Bahwa hukum seleksi alam yang kita yakini sejak awal memang akhirnya terjadi, hal itu tetap tidak bisa kita maki. Seleksi alam = kodrat, bukan? Ya sudahlah, apa mau dikata. Tokh mengecilnya jumlah rombongan dalam inspicio yang makin hari makin menyusut bukan sebuah keteledoran yang disengaja. Semua serba alami.
Pasca Opera Magna
Harus diakui, inspicio lahir dari idealisme. Dan, faktanya idealisme itu terus bertumbuh menjadi penggerak, dibantu dengan berbagai pemaknaan yang membumi. Setidaknya, hal itulah yang telah banyak kita lakukan di tahun-tahun awal berdirinya inspicio. Pertemuan rutin (minimal sebulan sekali), berdiskusi, presentasi, berbagi cerita/pengalaman, hingga berpuncak pada opera magna di bulan Desember 2007.
Weekend Inspicio di Kaliurang Yogyakarta (29-30 Des) itu menjadi bukti bahwa kita benar-benar ingin membagi rasa cinta kita terhadap inspicio. Menyenangkan sekali bahwa teman-teman di Yogyakarta (+Madiun) merespon sapaan inspicio itu. Terlepas dari efek yang ditimbulkan setelahnya, tetapi weekend Kaliurang itu menjadi jejak langkah keseriusan inspicio “menjadi garam dan terang dunia”.
Semangat yang membara, optimisme, dan tekad kuat untuk bersatu padu menghidupi inspicio menjadi komitmen bersama pasca Kaliurang’s Meeting itu. Soal pemberdayaan dan strategi untuk menghidupi inspicio diserahkan sepenuhnya kepada komunitas lokal. Itulah beberapa butir penting yang tercetus.